UIN KHAS Jember Tegas Melawan Segala Bentuk Kekerasan Seksual
LP2M UIN KHAS Jember. Kekerasan seksual yang terjadi di sejumlah kampus meresahkan civitas akademika dan masyarakat. Fenomena ini menjadi lampu kuning bagi seluruh elemen perguruan tinggi di manapun.
Merespons hal itu, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN KHAS Jember) menyelenggarakan orientasi pencegahan kekerasan seksual kepada puluhan tenaga kependidikan dan karyawan di Gedung Kuliah Terpadu Lantai 2 (21/05/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber adalah Dr. HJ. Istiadah, MA. Ketua Asosiasi Pusat Studi Gender dan Anak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, dan IPTU Kukun Waluwi Hasanudin Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember.
Alfisah Nurhayati, M.Si. selaku Kepala PSGA saat dikonfirmasi mengatakan bahwa orientasi ini memilih tema Orientasi Kekerasan Seksual bagi Tenaga Kependidikan dan Karyawan.
“Kegiatan ini dalam rangka untuk membangun pengetahuan dan kesadaran dalam pencegahan dan mitigasi kekerasan seksual di lingkungan UIN KHAS Jember. Tentu untuk seluruh civitas akademik. Ini salah satu jihad melawan kezaliman kekerasan seksual serta mewujudkan nir kekerasan seksual di UIN KHAS Jember,” tegasnya.
Ketua LP2M UIN KHAS Jember Dr. Zainal Abidin, M.S.I. mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan PSGA. Dalam sambutannya, ia mengatakan, “Kegiatan ini penting terkait dengan upaya serius dari PSGA dan kampus untuk pencegahan dini terjadinya kekerasan seksual di perguruan tinggi, baik verbal, gestur tubuh, sikap, dan apalagi fisik,” ungkapnya.
Menurutnya, semua pihak tenaga kependidikan dan karyawan harus dilibatkan dalam upaya menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan seksual. Dengan demikian, kampus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademika, serta memungkinkan mereka untuk belajar dan bekerja tanpa rasa takut. Ini tentu menjadi atensi bersama.
Dalam sambutannya secara virtual Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. H. Hepni menyampaikan bahwa kesadaran bagi masyarakat di perguruan tinggi tentang kekerasan seksual itu penting diberikan. Kita berkomitmen memberikan edukasi, bahkan edukasi terhadap bentuk-bentuk, faktor-faktor penyebab, dan langkah-langkah strategis pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
“Islam sendiri menolak segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Substansi yang perlu diungkap secara fundamental, yaitu kesadaran akan pencegahan kekerasan seksual. Banyak yang tahu tentang kekerasan seksual tetapi kurang berpartisipasi dalam pencegahannya,” katanya,
Menurut Warek III 2019-2023 ini, perlu kerja sama dari semua pihak terkait dalam memberantas kekerasan seksual, mulai dari sektor kesehatan, keamanan, akademisi, dan masyarakat bersama-sama memberantas kekerasan seksual dari hulu ke hilir dilakukan dengan baik.
“Kesadaran kolektif bersama untuk menolak kekerasan seksual dalam level dan bentuk apapun. Gerakan menolak kekerasan seksual ini adalah ajaran dari agama yang perlu diterapkan dan diamalkan dalam Kehidupan, sehingga penolakan kekerasan seksual menjadi nilai ibadah bagi diri kita dan juga orang lain,” pungkasnya.
Reporter: Abdul Karim
Editor: Moh. Dasuki