UIN KHAS JEMBER PERKUAT MODERASI BERAGAMA MELALUI ORIENTASI DOSEN DAN PELUNCURAN BUKU "MIMBAR MODERASI"
Jember, 12 November 2024 – UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menegaskan komitmennya dalam memperkuat moderasi beragama dengan menggelar Orientasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen Tahun 2024. Kegiatan ini dibuka hari ini di Hotel Royal Jember, sekaligus menjadi momen peluncuran buku terbaru bertajuk "Mimbar Moderasi: Harmoni Umat Beragama".
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. H. Hepni, M.M., turut hadir dalam acara tersebut bersama sejumlah pejabat kampus, termasuk Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. H. Khairul Faizin, M.Ag., serta fasilitator nasional seperti Prof. Dr. Aksin Wijaya, M.Ag., Dr. Jamilah, M.A., dan Dr. Fahmi, M.Pd.I. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, mulai 12 hingga 15 November 2024, diikuti oleh 35 dosen dari berbagai fakultas. Sebagian besar peserta merupakan pengampu mata kuliah Moderasi Beragama.
Dr. Zainal Abidin, M.SI., selaku Ketua LP2M UIN KHAS Jember, dalam sambutannya menjelaskan bahwa penguatan moderasi beragama merupakan bagian dari Dasa Cita Pertama Rektor UIN KHAS Jember. Program ini tidak hanya ditujukan untuk dosen, tetapi juga diperluas ke mahasiswa dan masyarakat melalui berbagai kegiatan. Ia juga menyampaikan bahwa Pusat Moderasi Beragama telah berhasil menghasilkan tiga buku sebagai panduan akademik dan praktis dalam mengembangkan moderasi beragama. Sosialisasi kepada siswa sekolah telah dilakukan sebelumnya di Kantor Kementerian Agama Jember pada 8 November lalu.
Dalam kesempatan ini, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. H. Hepni, M.M., menekankan pentingnya memperkuat nilai-nilai moderasi beragama sebagai langkah untuk melawan ancaman ekstremisme yang masih eksis di masyarakat. Menurutnya, moderasi beragama tidak hanya berperan sebagai wacana teoritis, tetapi harus diwujudkan dalam praktik nyata untuk menciptakan harmoni di tengah keberagaman.
“Moderasi beragama adalah upaya mendekatkan individu kepada agamanya secara total, bukan sekadar pujian atau retorika. Ini menjadi senjata untuk melawan klaim kebenaran sepihak yang masih tumbuh subur di masyarakat kita,” ujar Prof. Hepni.
Lebih lanjut, ia menyoroti perlunya mengatasi fenomena ekstremisme melalui pendekatan moderasi berbasis nilai kebangsaan dan toleransi. “Moderasi beragama adalah lawan dari ekstremisme, yang bisa hadir baik secara terang-terangan maupun dalam gerakan bawah tanah. Tantangan kita adalah menjaga nilai-nilai kebangsaan dan toleransi agar terus relevan dan kokoh,” tambahnya.
Di tengah paparannya, Prof. Hepni juga membahas tantangan yang dihadapi Kementerian Agama dalam menjaga keseimbangan spiritualitas dan religiusitas secara proporsional. Ia menyebut bahwa Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim tetap menjadi salah satu negara yang paling damai dibandingkan dengan negara-negara di Timur Tengah. “Keberagaman adalah kekuatan. Seperti pelangi, ia indah karena berwarna-warni. Moderasi beragama harus terus diperkuat untuk menjaga harmoni ini,” pungkasnya.
Peluncuran buku "Mimbar Moderasi: Harmoni Umat Beragama" menjadi salah satu momen penting dalam kegiatan ini. Buku tersebut diharapkan dapat menjadi panduan dalam memahami moderasi beragama secara lebih mendalam. Buku ini merupakan hasil kolaborasi para akademisi dan fasilitator Pusat Moderasi Beragama UIN KHAS Jember.
Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN KHAS Jember, Dr. H. Shoni Rahmatullah Amrozi, M.Pd.I, menambahkan bahwa kegiatan Orientasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen ini merupakan bagian dari upaya strategis UIN KHAS Jember dalam menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan mendukung keberagaman. Program ini diharapkan dapat mencetak dosen-dosen yang mampu menjadi agen moderasi beragama, baik di kampus maupun di masyarakat luas.