Perkuat Skill Menulis Dosen, Rektor: Menulis Merupakan Bagian Tradisi Luhur Para Ulama
LP2M UIN KHAS Jember. Pramoedya Ananta Toer berkata, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Tuntutan menulis bagi akademisi terutama para dosen cukup tinggi, lebih khusus lagi menulis artikel jurnal ilmiah. Publikasi artikel jurnal ilmiah menjadi salah satu baromoter reputasi keilmuan perguruan tinggi. Ia menyangkut referensi, administrasi dosen, akreditasi, dan reputasi kampus.
Sejalan dengan itu, LP2M menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Nasional Terakreditasi Sinta 2 yang bertempat di Gedung Kuliah Terpadu Lantai 2 selama dua hari, 27-28 Mei 2024. Narasumbernya adalah Dr. Hasse Jubba, MA. dan Dr. Mustaqim Pabbajah, MA. dari IA Scholar Foundation Yogyakarta. Adapun pesertanya adalah para dosen muda yang jumlahnya 40 orang.
Kepala Pusat Penelitian LP2M Dr. Moh. Dasuki, M.Pd.I. sebagai koordinator acara menyampaikan pentingnya kegiatan petahian ini bagi dosen, Prodi, Fakultas, dan institusi. “Sudah saatnya kita bangun, berdiri dan berlalari untuk mengejar ketertingalan-ketertingalan di bidang akademik. Kegiatan pelatihan ini menjadi program perioritas Puslit untuk memfasilitasi request para dosen yang ingin mempertajam keterampilan menulisnya. Ya kita respon itu secara cepat,” ungkapnya.
Ketua LP2M Dr. Zainal Abidin dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu implementasi kerjasama antara UIN KHAS Jember dengan IA Scholar Foundation yang ditandatangani tahun 2022 lalu.
“Kegiatan ini sangat penting karena sesungguhnya para dosen telah memiliki kompetensi yang baik dalam penelitian. Hanya saja, ada sebagian dari mereka yang perlu penguatan keterampilan teknis bagaimana menulis artikel jurnal. Kami hadirkan trainer dari IA Scholar Foundation, Pak Hasse Jubba dan Pak Mustaqim Pabbajah ke UIN KHAS Jember. Beliau sudah berhasil melatih ratusan dosen dalam menembus Scopus,” paparnya.
Di tempat yang sama, Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Hepni, S.Ag. MM menyampaikan baeberapa hal terkait pengembangan wawasan kepenulisan. Menurutnya, budaya membaca dan menulis belum seaktif budaya berbicara dan mendengar di kalangan kita. Oleh karena itu, dia mendorong dosen agar menggiatkan kembali budaya membaca dan menulis agar tradisi akademik semakin kuat. Para dosen diajak untuk tidak hanya aktif dalam mengajar tetapi juga aktif menulis sebagai bentuk kontribusi ilmiah.
“Menulis adalah cara untuk memperkuat ilmu dan menjaga tradisi keilmuan, sehingga pengetahuan terus berkembang dan tidak tergerus oleh waktu. Menulis telah menjadi bagian penting dalam peradaban Islam sejak abad pertengahan. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Khaldun dan Al-Ghazali dan para filosuf lainnya memberikan kontribusi besar melalui tulisan mereka yang masih dihargai hingga saat ini. Menulis membuat gagasan dan ilmu pengetahuan tetap abadi,” jelasnya.
Lebih lanjut, menurut pria kelahiran 1969 ini, tradisi menulis adalah keniscayaan dalam dunia akademik. “Tulisan yang berdampak lebih dihargai daripada sekadar jumlah tulisan. Contoh dari tokoh-tokoh pesantren, seperti Gus Dur dan Gus Mus tetap produktif menulis. Mereka menghasilkan karya-karya yang menjadi rujukan penting dalam tradisi akademik pesantren. Tentu saja menulis yang baik dimulai dengan membaca yang baik. Membaca dan menulis merupakan satu kesatuan tak terpisahkan. Saya optimis kegiatan ini melahirkan karya-karya dosen yang publish di berbagai jurnal nasional maupun ternasional," pungkasnya.
Reporter: Abdul Karim
Editor: Moh. Fatoni
