Hadirkan Reviewer dari Tujuh Provinsi, Rektor: Mereka Memberikan Horizon Baru tentang Penelitian yang Berkualitas
Kamis 18 April 2024 puluhan dosen mengikuti kegiatan Seminar Proposal Penelitian BOPTN Tahun Anggaran 2024 melalui platform zoom meeting. Selain peserta, hadir dalam acara itu Rektor, Para Wakil Rektor, Ketua LP2M, Kepala SPI, Sekretaris dan para Kepala Pusat.
Dalam laporannya, Dr. Zainal Abidin Ketua LP2M menyampaikan bahwa terdapat empat klaster penelitian yang ditawarkan pada tahun anggaran 2024: Penelitian Pembinaan, Penelitian Dasar Program Studi, Penelitian Dasar Interdisipliner, dan Penelitian Pengembangan Pendidikan Tinggi.
“Proposal yang masuk berjumlah 88 proposal, sedangkan yang lolos seleksi administratif 57 proposal. Jadi, ada 31 proposal yang tidak lolos seleksi administratif. Penyebabnya sebagian besar karena “hutang” outcome penelitian yang belum selesai,” katanya.
Reviewer dalam seminar proposal ini sebanyak 10 orang yaitu Prof. Atun Wardatun, Ph.D. (UIN Mataram), Imas Maesaroh, Ph.D. (UIN Sunan Ampel Surabaya), Prof. Aksin Wijaya (IAIN Ponorogo), Prof. Ngainun Naim (UIN SATU Tulungagung), Prof. Alfitri (UINSI Samarinda), Prof. Husnul Qodim (UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Prof. Saifuddin Zuhri Qudsy (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Prof. Fajri Ismail (UIN Raden Fatah Palembang), Prof. Zaenuddin Hudi Prasojo (IAIN Pontianak), dan Prof. Muhamad Yasin (IAIN Kediri).
Dalam sambutannya, Prof. M. Husna Amal Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan bahwa kegiatan penelitian ini menjadi langkah untuk terus mendorong atmosfer akademik yang lebih progresif lagi. “Jangan hanya menjadikan penelitian sebagai ritus ilmiah tahunan, tetapi mutu penelitian juga harus lebih ditingkatkan kembali,” ungkapnya.
Prof. Amal memaparkan adanya program-program lanjutan dari universitas untuk meningkatkan reputasi akademik seperti workshop metodologi penelitian yang diperuntukkan bagi dosen-dosen pemula serta para dosen senior yang ingin meng-upgrade wawasan metologinya.
“Di samping penguatan metodologis, universitas sudah merancang riset kolaboratif internasional meskipun kuotnya masih terbatas. Ditambah dengan insentif publikasi artikel jurnal nasional dan internasional. Hal itu merupakan pembuka jalan untuk penelitian yang go internasional ke depan,” ujarnya dengan optimis.
Sementara itu, dalam pengarahannya Prof Hepni Rektor UIN KHAS Jember menyampaikan bahwa penelitian merupakan jantung perguruan tinggi. Eksistensi perguruan tinggi ditentukan antara lain oleh seberapa banyak hasil penelitian yang berkualitas.
“Hasil penelitian diharapkan bukan repetisi dari penelitian-penelitian sebelumnya, melainkan ada kebaruan dalam banyak aspek. Yang terpenting dari kegiatan penelitian adalah sumbangsih keilmuan dan pemecahan masalah di masyarakat,” kata Warek III UIN KHAS Jember 2019-2023 ini.
“Saya yakin, hadirnya reviewer dari berbagai propinsi ini akan memberikan perspektif keilmuan yang beragam dan horizon baru tentang penelitian yang berkualitas. Ini sangat bagus untuk peningkatan wawasan dan keterampilan dosen dalam melakukan penelitian. Sering disampaikan bahwa kita lebih suka satu taman banyak bunga daripada satu bunga banyak taman,” pungkasnya.
Reporter: Ainul Churria Almalachim
Editor: Moh. Dasuki
