Gender dalam Riset! PSGA UIN KHAS Jember Perkuat Kapasitas Dosen
Jember, 20 September 2024 – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN KHAS Jember menggelar kegiatan penguatan metodologi penelitian berperspektif gender yang berlangsung di Aula FTIK Lt. 2. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. M. Khusna Amal, M.SI,serta narasumber utama Prof. Dr. Mufliha Wijayati, M.S.I, Ketua Aliansi Perguruan Tinggi Responsif Gender, dan Dr. KH. Marzuki Wahid, M.Ag, Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), serta diikuti oleh 45 dosen dari UIN KHAS dan perguruan tinggi lainnya.
Ketua PSGA LP2M, Ibu Alfisyah Nurhayati, M.Si, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membangkitkan semangat dan meningkatkan kapasitas metodologi penelitian berperspektif gender. "Selama tiga tahun terakhir, hanya satu dari 15 penelitian yang mengangkat tema gender. Ini menunjukkan minimnya perhatian terhadap isu gender dalam penelitian. Karena itu, kami di PSGA merasa memiliki kewajiban untuk mendorong UIN KHAS Jember agar lebih memperhatikan dan memulai penelitian yang berperspektif gender di berbagai bidang ilmu," ujar Alfisyah.
Ketua LP2M, Dr. Zainal Abidin, M.Si,di tempat berbeda turut mengapresiasi kegiatan ini. "Kami masih minim SDM periset di bidang gender. Kegiatan seperti ini penting untuk menghasilkan teori dan konsep yang berguna bagi pembelajaran, terutama dalam kajian gender berbasis riset," ujarnya.
Wakil Rektor I, Prof. Dr. M. Khusna Amal, M.Si, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah maju dalam memperkuat agenda penelitian dan pendampingan berperspektif gender. "Ini adalah inisiatif yang sangat baik dari PSGA untuk memperkuat kajian dan riset gender di UIN KHAS. Ke depan, saya juga berencana membentuk tim riset yang fokus pada studi gender dan pengabdian masyarakat berbasis gender," ungkap Prof.Amal.
Acara inti berupa peningkatan kapasitas metodologi penelitian gender dibuka dengan sesi asesmen yang dipandu oleh Prof. Dr. Mufliha Wijayati, M.S.I. Setiap peserta diminta untuk menyebutkan satu kata yang terlintas ketika mendengar kata "gender" serta memberikan pandangan mereka tentang kondisi sosial saat ini terkait keadilan gender. Hal ini bertujuan untuk mengukur pemahaman awal peserta sebelum memulai materi inti.
Dr. Marzuki Wahid kemudian melanjutkan dengan materi yang mendalam terkait konsep dan metodologi penelitian gender. Ia menekankan pentingnya memahami bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang masih terjadi di masyarakat dan bagaimana penelitian dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas penelitian dosen, khususnya di bidang gender, sehingga hasil penelitian dapat dipublikasikan di jurnal internasional dan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.(Sls/Dsk)