Dukung Program Pemerintah, LP2M Perkuat Pendampingan Kampung Moderasi Beragama
Selasa, 7 Mei 2024 bertempat di balai Desa Sumberjati Kecamatan Silo, Pusat Moderasi Beragama LP2M UIN KHAS Jember mengadakan kegiatan pendampingan di Kampung Moderasi Beragama.
Selain Ketua LP2M, Kepala Pusat Moderasi Beragama, tampak hadir dalam kegiatan itu Kepala Desa, perwakilan KUA, Romo, Pemuda Katolik, Takmir Masjid. Juga hadir kelompok Ibu-Ibu Senam Moderasi, Pemuda Moderasi, Jamaat Gereja Santo Agustinus, Penyuluh Agama, serta dosen dan tenaga kependidikan UIN KHAS Jember.
Saat dikonfirmasi humas LP2M, Ketua LP2M Dr. Zainal Abidin, M.S.I menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk, termasuk dalam hal agama. Moderasi beragama merupakan bagian dari ikhtiar untuk menjaga kehidupan bangsa yang rukun dan harmonis yang dapat dilihat dari empat indikator utama: komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal.
“Tidak ada seorang pun yang berakal sehat yang menginginkan negaranya hancur, bangsanya penuh dengan konflik. Semua orang pasti ingin hidup damai. Moderasi beragama merupaka upaya untuk menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama, kerukunan intern umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah,” tegasnya.
Kepala Pusat Moderasi Beragama LP2M Dr. H. Rahmatullah Amrozi, M.Pd.I. mengatakan bahwa kegiatan ini sudah desain secara interaktif dan terprogram.
“Kegiatan ini sudah kami rancang untuk memelihara atmosfer keberagaman di Jember dan Silo khususnya. Tentu untuk kepentingan ke dalam dan ke luar. Kepentingan ke dalam, harapannya kegiatan di Kampung Moderasi ini bisa direkam dengan baik hingga menghasilkan khazanah ilmiah yang bisa dipublikasikan. Sedangkan kepentingan ke luar tentu untuk memelihara toleransi dan tradisi yang berkembang disini,” tandasnya.
Kegiatan ini direncanakan berlangsung 10 kali pertemuan dengan berbagai menu menarik lainnya yang akan disajikan pada kelompok dampingan di Kampung Moderasi Beragama Sumberjati selama beberapa pekan ke depan.
“Dari 10 kegiatan pendampingan itu, kami sudah merumuskan judul buku bertajuk Pelangi Damai: Petualangan Moderasi beragama di Lereng Gunung Raung. Tentu dari judul itu kami akan menerima masukan-masukan dari pihak Kiai, Romo, Pemerintah Desa, KUA, dan Tokoh Masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Putri Kamilatul Rohmi
Editor: Moh. Dasuki
