Pusat Pengabdian Launching Buku Hasil KKN, LP2M Tetap Istiqomah pada Pemberdayaan Masyarakat
Jember, 30 November 2024 – LP2M UIN KHAS Jember melalui Pusat Pengabdian menggelar Launching buku hasil pengabdian mahasiswa KKN, sekaligus pelatihan metodologi Asset-Based Community Development (ABCD) untuk calon peserta KKN tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 3 Gedung Kuliah Terpadu dan dihadiri oleh Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Hepni, M.Ag, Ketua LP2M Dr. Zainal Abidin, M.Si, serta sejumlah kepala pusat dan dosen.
Dr. Ubaidillah, M.Pd.I, selaku Kepala Pusat Pengabdian saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa buku yang diluncurkan merupakan hasil dari pengabdian mahasiswa KKN sebelumnya. "Buku-buku ini telah disunting oleh dosen-dosen terbaik UIN KHAS Jember dan mencerminkan inovasi serta kreativitas mahasiswa selama menjalankan program KKN," ujarnya.
Selanjutnya, Dr. Zainal Abidin, M.Si, Ketua LP2M, memberikan penjelasan terkait jumlah calon peserta KKN tahun 2025. "Hingga saat ini, sebanyak 834 mahasiswa semester 7 telah terdaftar sebagai calon peserta KKN dengan penempatan di 56 posko yang tersebar di Kabupaten Jember. Pendaftaran peserta masih akan berlangsung hingga 20 Desember 2024," ujar Dr. Zainal.
Dr. Zainal juga menekankan bahwa KKN tahun ini diharapkan menghasilkan berbagai outcome, seperti laporan pengabdian, artikel jurnal, dan karya faktual. Semua outcome tersebut nantinya akan dirangkum dalam bentuk buku sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat.
Kemudian, Prof. Dr. Hepni, S.Ag. MM, Rektor UIN KHAS Jember, memberikan arahan penting tentang makna pengabdian masyarakat. Dalam sambutannya, Prof. Hepni menyampaikan bahwa pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dengan sikap melayani, ikhlas, dan sepenuh hati. Ia menegaskan bahwa pengabdian bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan nyata masyarakat.
"Sesuaikan pengabdian Anda dengan kebutuhan masyarakat. Strategi yang digunakan harus tepat. Kalau ingin berlayar, jangan diberi kuda, tapi beri perahu. Begitu juga jika ingin naik gunung, jangan beri perahu, tapi beri kuda," ujar Prof. Hepni, menggambarkan pentingnya memberikan bantuan yang tepat sesuai konteks.
Lebih lanjut, Prof. Hepni mengungkapkan 3E prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian masyarakat.
Pertama, Enlightenment (Pencerahan kepada masyarakat), yang berfokus pada memberikan pemahaman baru kepada masyarakat mengenai potensi mereka serta solusi untuk masalah yang dihadapi.
Kedua, Awareness (Peningkatan kesadaran), yaitu mengedukasi masyarakat tentang hal-hal yang belum mereka ketahui dan membuka pandangan mereka terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya.
Dan ketiga, Empowering (Memberdayakan), dengan memberikan masyarakat kemampuan dan sumber daya untuk mengelola serta memanfaatkan potensi lokal secara mandiri dan berkelanjutan.
Acara ini juga menjadi pembekalan bagi calon mahasiswa KKN tahun 2025. Pelatihan ABCD bertujuan untuk membekali mahasiswa agar mampu mengidentifikasi, memanfaatkan, dan mengembangkan aset serta potensi lokal yang ada di masyarakat, seperti yang disampaikan Dr. Ubaidillah.(Sfy)